Kambing Boer Silang F1 – Pasirmulya, Bogor

Kambing Boer hasil persilangan antara kambing Boer dan kambing lokal, khususnya kambing Jawarandu, PE, dan Kacang. Persilangan kambing Boer dan kambing lokal bertujuan untuk meningkatkan efisiensi ternak dan meningkatkan produksi daging. Bobot badan merupakan faktor penting dalam menentukan nilai komersial ternak, yang memungkinkan peternak menghitung jumlah daging yang dihasilkan dan harga jualnya untuk menentukan keuntungan yang diperoleh. Ada beberapa jenis kambing hasil persilangan kambing hasil persilangan, yaitu:
1. Kambing Boerja, hasil persilangan kambing Boer jantan dan kambing Jawa betina.
2. Kambing Boerawa, hasil persilangan kambing Boer jantan dengan kambing Etawa betina.

Kambing Boer produktif memiliki berat hingga 80 kg, sedangkan kambing Jawa dapat mencapai berat hingga 25 kg. Boerja dan Boerawa merupakan kambing dengan berat 35-45 kg. Persilangan dilakukan di beberapa daerah, seperti Bojonegoro, Blitar, Malang, dan Trenggalek. Hal ini tidak terlepas dari bantuan pemerintah daerah, di mana gubernur telah mendorong inisiatif ini agar dapat membantu masyarakat dalam budidaya kambing di Indonesia. Salah satu peternak tradisional Jawa Timur mengaku menerima permintaan dari restoran dan saat itu ia menjual sebanyak 300 ekor kambing Boerwa ke wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur. Salah satunya adalah peternakan agriranch yang berfokus secara eksklusif pada pengembangbiakan kambing Boerja dan Boerwa. Fasilitas agriranch peternakan tersebut berada di Karangpoloso, Malang, Jawa Timur.
Pada tahun 2005, tepatnya di Ciawi, tepatnya di Balai Peternakan Ciawi, dilakukan penelitian tentang persilangan kambing Boer jantan dan kambing lokal betina. Peningkatan produktivitas kambing lokal melalui peningkatan kualitas genetikanya melalui persilangan antara pejantan unggul seperti kambing Boer memberikan peluang yang cukup besar. Penelitian ini menemukan adanya peningkatan bobot lahir sekitar 15,6% dibandingkan dengan kambing PE. Persilangan kedua jenis kambing ini dilakukan oleh tim peneliti dari Balai Penelitian Kambing, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Penelitian yang dilakukan terbukti memberikan hasil yang sangat baik bagi industri kambing boer di Indonesia. Oleh karena itu, beberapa keunggulan persilangan kambing Boer, atau yang juga dikenal sebagai kambing boer silang, adalah sebagai berikut:
1. Kambing Boer silang memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat, rata-rata bobot lahirnya berkisar antara 2,2 – 2,8 kilogram per ekor. Kemudian, ketika kambing berusia 6 bulan, bobotnya meningkat hingga 16-20 kilogram per ekor. Tergantung pada bobot kambing, kambing Boer silang jantan pada usia 12-18 bulan dapat mencapai 26 hingga 36 kg per ekor.
2. Reprodusibilitas kambing Boerka sangat tinggi. Kambing Boer persilangan dapat melahirkan tiga kali dalam jangka waktu 2 tahun, dengan satu atau dua anak per induk. Kambing Boer persilangan mampu beradaptasi dengan iklim tropis basah di dataran rendah.
Keunggulan domba Boer persilangan adalah kemampuannya untuk dikembangkan dan dikembangkan oleh peternak komersial maupun tradisional. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman dan membantu masyarakat dalam beternak kambing Boer persilangan sehingga masyarakat setempat dapat meningkatkan produktivitas. Peternak juga dapat menentukan harga jual kambing Boer persilangan di pasar internasional dan nasional. Harga rata-rata kambing Boer persilangan yang dijual di pasaran adalah Rp10.000 per kg.
Beternak Kambing Boer
1. Lahan dan Kandang
Kondisi lahan dan lokasinya tidak terlalu sulit karena kambing Boer sangat mudah beradaptasi dengan segala kondisi, dan cukup besar untuk memenuhi kebutuhan. Lahan dan kandang tidak boleh berada di area yang sulit dijangkau sinar matahari, jauh dari pemukiman, dan tidak berada di daerah banjir jika curah hujan tinggi. Kandang dengan sistem pengumpulan kotoran disarankan untuk menjaga kesehatan dan membantu membersihkan kotoran kambing.
2. Bibit
Penting untuk memilih induk dan bibit yang tepat untuk digunakan sebagai penerus atau penghasil anak kambing di masa depan. Spesifikasi yang paling ideal adalah kambing yang sehat dan berbadan sehat. Usia ideal untuk pejantan adalah 6-7 bulan ke atas.
3. Pakan
Dalam hal pemberian pakan, kambing Boer, seperti kambing lainnya, lebih menyukai daun-daunan hijau seperti daun nangka. Porsi pakan dapat berkisar antara 10 hingga 15% dari berat badan kambing. Selain itu, penambahan pakan tambahan untuk membantu menambah nutrisi guna mempercepat pertumbuhan kambing dapat berupa pakan olahan pabrik atau pakan olahan swasta dengan kandungan protein 16 persen. Selain itu, kambing Boer dapat minum 1,5 liter hingga 2,5 liter air per hari. Untuk alasan kesehatan, air harus diisi ulang setiap hari.
4. Perawatan dan Pembiakan
Perawatannya tidak sesulit kambing boer. Kambing Boer memiliki sistem kekebalan tubuh yang paling kuat dan jarang
menderita penyakit. Namun, kesehatan perlu diperhatikan agar kambing dapat tumbuh sehat. Penting untuk menyemprotkan disinfektan secara teratur di dalam kandang.
Fase pembiakan harus dikontrol untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Jika digabungkan atau dibiarkan sendiri, pejantan unggul tidak dapat kawin dengan betina yang unggul, sehingga anak-anaknya tidak akan menghasilkan keturunan yang diinginkan.
Ini hanyalah beberapa keunggulan kambing Boer. Harga pasarannya pun terjangkau sehingga dapat dijadikan acuan bagi peternak pemula yang ingin memulai usaha peternakan. Jika dirawat dengan baik, kambing ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Semoga bermanfaat!